Diusir, Seorang Remaja Perempuan Asal Sidempuan dibantu Oleh Sopir Truk Semen Padang



LIMAPULUHKOTA,GELORASUMATERA.COM--- Seorang remaja perempuan benama Nurhanipah Harahap alias Ipah (21) asal Sadabuan, Kota Sidempuan Sumatera Utara diusir oleh abang kandungnya sendiri benama Piki dari rumah di Sarilamak Kec. Harau Kab. Limapuluh Kota Sumatera Barat. 


Ipah yang baru tinggal disarilamak pada Rabu (3/3/21) karena disuruh orang tuanya untuk meninggalkan kampung karena menurut pengakuannya orang tuanya marah karena Ipah berpacaran dengan pria pengguna Narkoba aktif. Ayahnya takut jika Ipah jatuh ketangan orang yang tidak berprilaku baik dan tidak bertanggung jawab.


"Bapak melarang aku berhubungan dengan pacarku lantaran dia seorang pemakai narkoba. Tapi, aku sudah shalat istikharah dan hatiku tetap memilih dia untuk menjadi pendamping hidupku" ungkap Ipah.


Untuk menghindari kedekatan dengan Pacarnya, Ipah sengaja disuruh pergi dari kampung halaman oleh orang tua ketempat abangnya yang sudah hampir setahun bekerja disalah satu pabrik roti dan tinggal di Sarilamak Kabupaten Limapuluh Kota. Sabtu Sore (13/3) Ipah ketahuan sedang bermain HP oleh Piki abangnya dan Piki mencurigai Ipah sedang berkomunikasi dengan pacarnya tersebut.  menurut pengakuannya, Ipah dimarahi abangnya dan Hp milik Ipah dilempar hingga pecah lalu diusir dari tanpa membawa apapun kecuali satu buah tas kecil yang berisi parfum. 


Ipah yang pergi tidak tau jalan mencoba mencari bantuan untuk sampai ke kampung halaman di Sidempuan. Dekat jembatan Kantor PDAM Limapuluh Kota Ipah mencoba menyetop truk Semen Padang yang lewat dan meminta kepada supir truk tersebut berharap agar diberikan tumpangan sampai keloket keloket Travel  tujuan Sidempuan. Dengan rasa iba sopir truk yang diketahui bernama Ricardo asal Piladang yang hendak pulang setelah habis bongkar muatan dipekan baru memberikan tumpangan lalu membawa Ipah kerumahnya di Piladang. Ia membenarkan kejadian tersebut saat ditemui oleh wartawan  gelombangsumatera.com dirumahnya di Jorong Piladang Kenagarian Koto Tangah Batu Ampa. 


"Saya yang baru pulang bongkar muatan dari Pekan Baru berdua dengan teman saya lalu melihat seorang cewek menyetop saya dan meminta bantuan untuk diantar ke loket Travel ke Sidempuan tapi karena dia terlihat menangis makanya saya pulang untuk bertanya lebih jelas tentang apa yang terjadi dengan dirinya", ungkap Ricardo. 


Sementara itu si perempuan mengatakan bahwa dia tidak mengetahui sama sekali daerah Sumatera Barat dan tidak tahu jalan pulang, selain HP miliknya dihancurkan oleh abangnya dia juga tidak memiliki uang sedikitpun dan tidak membawa pakaian karena langsung pergi saat diusir. 


"aku dimarahi abangku dan diusir, semua pakaianku tinggal di rumah abangku di sarilamak dan tidak ada uang sepersenpun aku bawa" ngaku Ipah. 


Ricardo yang merasa khawatir lalu menghubungkan Ipah dengan Tim Piladang Peduli untuk meminta bantuan agar Ipah bisa kembali pulang kerumah orang tuanya di Sidempuan. Tim PP pun memberikan bantuan ongkos dan uang saku kepada Ipah dengan menaiki Ipah pulang menggunakan Bus umum merek Sampagul jurusan Sidempuan-Pekan Baru berangkat jam 02.00 dini hari (14/3/21), sebelum berangkat Ricardo beserta tim Piladang Peduli berpesan kepada Ipah agar memberitahu kembali jika Ipah sudah sampai dengan selamat dikampung halaman juga menyarankan Ipah untuk lebih bijak dalam menghadapi masalah dimasa mendatang supaya tidak terkesan menyiksa diri sendiri.


"ungtungnya Ipah berjumpa dengan kami, seandainya berjumpa dengan orang yang salah belum tentu dia akan bernasib baik", tutup Ricardo. *Yse

Lebih baru Lebih lama