SUMBAR.Pasbar, delik14.com . Pada hari minggu tgl 16 oktober 2022 Kepala BNPB Nasional Letjen TNI Suharyanto yang di dampingi langsung oleh Gubernur Sumbar. H.Mahyeldi Ansharullah, S.P. DT.Marajo dan rombongan memonitoring sekaligus melakukan Kunjungan Kerja dan Evaluasi Penanganan Bencana Alam Gempa Bumi Di Kabupaten Pasaman Barat.
Kepala BNPB Kunker dan Monev Penanggulangan Bencana di Pasbar, Pemkab Pasbar Terima Rp 27,7 Milyar Lebih Dana Pembangunan Rumah." Minggu ( 16/10/22 )
Dalam kunjungan juga hadir Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan, Iwan Taufiq Purwanto, Gubernur Sumbar H.Mahyeldi Ansharullah, SP. dan stakeholder terkait lainnya. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Bupati Pasaman barat. Hamsuardi, Wakil Bupati Risnawanto, dan Forkopimda
Sesampainya di Pasaman Barat Kepala BNPB Nasional yang di dampingi langsung oleh Gubernur Sumbar beserta Rombongan di sambut hangat oleh Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dan sebelum melaksanakan kunjungan Kepala BNPB RI bersama Rombongan Rapat di aula Kantor Bupati Pasaman Barat."
Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan, sebanyak 1.111 unit rumah rusak berat di Kabupaten Pasaman Barat akibat bencana gempa yang terjadi pada 25 Februari lalu akan dibantu oleh pemerintah pusat, dan saat ini pembangunan sudah dimulai dengan sistem Aplikator Reimburse dengan dana sebesar Rp 27.775.000.000 sudah diterima pemerintah setempat.
Suharyanto menegaskan setiap daerah harus memahami kondisi daerahnya masing-masing, sehingga ketika terjadi bencana penanganan dapat segera ditangani dan tidak memerlukan waktu yang lama.
Ketika terjadi bencana kita harus cepat tanggap, lakukan gerakan dengan cepat, data korban dan kerugian dengan cepat. Jangan buat masyarakat lama menunggu,” katanya.
Karena kejadian gempa di Pasbar lanjut Suharyanto, sudah 8 bulan lamanya. Jangan sampai penanganan yang ini belum tuntas, sudah datang lagi bencana yang lain. Sebagai pelayanan masyarakat kita harus cepat tanggap.
“Namun, kita tidak mengharapkan hal itu. Semoga bencana gempa tidak lagi terjadi di Kabupaten Pasaman Barat,” ujarnya.
Ia menyebutkan, pihaknya telah menerima data rumah rusak berat dari Pemda Pasbar sebanyak 1.111 unit dengan total bantuan satu unit senilai Rp 50 juta. Pelaksanaan Dana Siap Pakai (DSP) BNPB berupa bantuan dana stimulan perbaikan rumah rusak berat juga telah ditransfer ke rekening virtual account yang telah dibuat pada BRI Cabang Simpang Empat dan telah diterima transfer dana DSP dari BNPB sejumlah Rp 27.775.000.000 pada tanggal 29 September.
Sejumlah dana itu untuk pembangunan rumah rusak berat sekitar 50 persen. Saat ini sedang dibangun sebanyak 30 unit untuk kunjungan presiden dengan sistem Reimburse yang dibantu oleh aplikator. Tentunya rumah ramah gempa,” sebutnya
Data masyarakat yg terdampak benca alam pasca Gempa bumi segera di lenkapi,guna lebih memudahkan dan mempercepat proses keuangan untuk pembangunan rumah masyarakat
Laksanakan pekerjaan dengan sungguh sungguh secara bersama sama
Pejabat PPK tidak perlu takut dalam menghadapi proses penyelesaian pembangunan pasca Gempa Bumi
lakukan koordinasi dgn berbagai Pihak untuk mendapatkan hasil yang maksimal." Tambahnya
Adapun tujuan dari kunjungan kerja kepala BNPB RI di Kabupaten Pasaman Barat,adalah untuk memastikan bahwa semua program pemerintah dalam hal menangani kebutuhan masyarakat pasca gempa ,dijalani dengan baik oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat."ucapnya
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan bahwa pemerintah daerah diminta untuk berkoordinasi dengan BNPB dan BPKP, sehingga masyarakat tidak lama menunggu.
“Pemerintah Daerah juga kita harapkan untuk membuat Perda tentang bencana terutama untuk daerah rawan gempa. Daerah juga harus tanggap dalam menyikapi dan menyelesaikan bencana alam yang terjadi,” katanya.
Bupati Pasbar Hamsuardi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan dari pemerintah pusat terutama untuk 1.111 unit rumah rusak berat dengan bantuan satu unit Rp 50 juta, rusak sedang Rp 20 juta dan rusak ringan berkisar Rp 3 hingga 5 juta.
“Kemudian untuk rumah rusak sedang sebanyak 1.171 unit, akan dibantu oleh pemerintah Provinsi Sumbar. Untuk kategori rusak ringan akan dibantu oleh pemerintah daerah dengan data sementara sebanyak 2.172 unit,” Tutupnya
Sementara dalam waktu yang bersamaan Mayjen TNI Fajar Setyawan (Deputi penanganan darurat) BNPB melaksanakan kunjungan di malampah Kecamatan Tigo Nagari,Kabupaten Pasaman."
( aditiawarman)