Ahad, 01 Maret 2020 M - 06 Rajab 1441 H
Reporter: Isfho Youse
HawaaliyNews, Piladang - Jalan raya Simpang Empat Piladang rusak, warga setempat nampak sedang bergotong royong mencor lobang-lobang memperbaiki jalan tersebut pada pagi Ahad (01/03/2020).
Pengamatan rekan media di lokasi pukul 08.00 Wib. Persimpangan jalan arah ke Batusangkar itu dalam kondisi rusak, aspalnya sudah hancur. Karena prihatin, warga setempat berusaha melakukan perbaikan dengan bahan dan alat seadanya.
"Jalan ini kami perbaiki karena tidak ada tanggapan dari PUPR Provinsi atau dinas terkait padahal jalan ini adalah jalan utama, dengan sukarela dan rasa kemanusiaan untuk menghindari termakan nya korban maka kami kumpulkan infak untuk membeli semen dan pasir demi perbaikan jalan" tutur Beni, warga setempat.
"Sekitar beberapa bulan terakhir jalan ini sering dilewati truk bermuatan lebih yang mencapai 45 Ton. Seharusnya mereka dilarang melewati jalan ini, tetapi sepertinya pihak yang berwenang diam saja" kata salah seorang warga.
Informasi yang dikumpulkan media ini disebutkan "sejak setahun yang lalu pengguna jalan sering kecelakaan di simpang itu diakibatkan karena jalan rusak. Jalan tersebut semakin hancur diakibatkan masuknya mobil yang tidak sesuai dengan kapasitas jalan yang hanya kelas 3B dan hanya boleh dilewati oleh truk bermuatan 8 ton persumbu dan maksimal truk 3 sumbu.
Sekarang kondisi jalan Piladang sepanjang 5 Km dari Simpang Batu Sangkar sampai ke Baburai Tanjuang Alam Tanah datar mengalami kerusakan, berlobang-lobang yang berpotensi maut mengintai korban.*Youse - HN
Reporter: Isfho Youse
 |
| Simpang empat Piladang |
Pengamatan rekan media di lokasi pukul 08.00 Wib. Persimpangan jalan arah ke Batusangkar itu dalam kondisi rusak, aspalnya sudah hancur. Karena prihatin, warga setempat berusaha melakukan perbaikan dengan bahan dan alat seadanya.
"Jalan ini kami perbaiki karena tidak ada tanggapan dari PUPR Provinsi atau dinas terkait padahal jalan ini adalah jalan utama, dengan sukarela dan rasa kemanusiaan untuk menghindari termakan nya korban maka kami kumpulkan infak untuk membeli semen dan pasir demi perbaikan jalan" tutur Beni, warga setempat.
"Sekitar beberapa bulan terakhir jalan ini sering dilewati truk bermuatan lebih yang mencapai 45 Ton. Seharusnya mereka dilarang melewati jalan ini, tetapi sepertinya pihak yang berwenang diam saja" kata salah seorang warga.
Informasi yang dikumpulkan media ini disebutkan "sejak setahun yang lalu pengguna jalan sering kecelakaan di simpang itu diakibatkan karena jalan rusak. Jalan tersebut semakin hancur diakibatkan masuknya mobil yang tidak sesuai dengan kapasitas jalan yang hanya kelas 3B dan hanya boleh dilewati oleh truk bermuatan 8 ton persumbu dan maksimal truk 3 sumbu.
Sekarang kondisi jalan Piladang sepanjang 5 Km dari Simpang Batu Sangkar sampai ke Baburai Tanjuang Alam Tanah datar mengalami kerusakan, berlobang-lobang yang berpotensi maut mengintai korban.*Youse - HN
