MENGANTISIPASI WABAH PENYAKIT BERBAHAYA, DINKES KAB. LIMA PULUH KOTA ADAKAN POSBINDU PTM SETIAP BULANNYA

Jum'at, 06 Maret 2020 M - 11 Rajab 1441 H
Reporter: Isfho Youse

POSBINDU PTM
di Ateh Bonai Piladang
Jum'at (06/03/2020)
HawaaliyNews, Piladang - Telah dilaksanakan POSBINDU PTM di salah satu wilayah kerja Puskesmas Piladang, pada Jum'at (6/3/2020) kegiatan tersebut diadakan di Ateh Bonai Jorong Piladang, kenagarian Koto Tangah Batu Hampar, kecamatan Akabiluru, kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Untuk mengantisipasi wabah Penyakit Tidak Menular (PTM) yang merupakan pembunuh terbesar di dunia dengan 35 juta angka kematian setiap tahunnya dari sekitar 60% seluruh angka kematian terutama serangan Jantung, Stroke, Diabetes Melitus, Kanker, Penyakit Paru Obstruktif Kronik dan kejadian Cidera.

Melalui Dokter Umum dan Bidan-bidan setempat dinas kesehatan kabupaten Limapuluh Kota mengadakan program rutin POSBINDU PTM setiap bulannya di seluruh cakupan wilayah kerjanya.

Sebagaimana dilansir kumparan.com "Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan terpadu."

"Tujuan utama kegiatan Posbindu PTM adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Oleh karena itu sasaran POSBINDU PTM cukup luas mencakup semua masyarakat usia 15 tahun ke atas baik itu dengan kondisi sehat, masyarakat beresiko maupun masyarakat dengan kasus PTM."

Weni, S, Keb. petugas medis di Pustu Piladang mengatakan “Pelayanan ini dilaksanakan secara gratis untuk setiap warga mulai dari umur 15 keatas, guna untuk memberikan tameng bagi daya tahan tubuh” Ujarnya.

"Lantaran meningkatnya angka kematian oleh PTM tersebut makanya kami harap semua warga selalu dapat menghadiri pelayanan ini" tambahnya.

"Alhamdulillah dengan adanya pelayanan ini kita dapat mengecek kondisi tubuh dan keadaan kita masing-masing. Semoga ini dapat mencegah masyarakat dari berbagai penyakit terutama penyakit yang paling banyak memakan jiwa" tutur Syukur Nofriadi Naro, warga setempat.

Dari pengamatan awak media di lokasi; setidaknya ada 53 Orang yang mendapatkan pelayanan pencegahan penyakit tidak menular tersebut, 21 orang diantaranya laki-laki dan selebihnya perempuan.

Informasi yang dikumpulkan rekan media dikatakan "Setiap warga yang mendapatkan pelayanan tersebut diberikan Buku Monitoring guna untuk melihat dan mencatat pengukuran faktor resiko dan faktor prognosis serta tindak lanjut perkembangan daya tahan tubuh dan wajib dibawa setiap kali program ini dilaksanakan yaitu sebulan sekali."

Di dalam buku tersebut diterangkan "Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 & 2013,  menunjukkan peningkatan prevalensi beberapa penyakit tidak menular seperti penyakit stroke sebesar 0,83 /mil menjadi 12,1/mil. Diabetes melitus dari 1,1% menjadi 2,1%. Penyakit asma dari 3,5% menjadi 4,5% dan proporsi kecelakaan lalu lintas Darat 25,9% menjadi 47,7%."
"Berdasarkan Institue for Health Metrics and Evaluation (IHME,2010) terjadi peningkatan angka kematian setiap tahunnya akibat penyakit tidak menular dan cedera di Indonesia jatuh PTM 37% dan cedera 7% pada tahun 1990, menjadi 49% dan 8% pada tahun 2010.".*Youse - HN 
Lebih baru Lebih lama