Senin, 10 Ramadhan 1438 H / 5 Juni 2017 M
Dilaporkan oleh: Fitra Yadi
Padang Panjang - HN. Untuk menegakkan marwah kota padang panjang sebagai kota Serambi Makkah serta mengantisipasi pelanggaran, dinas Satpol-PP dan Damkar Kota Padangpanjang bersama Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila dan Front Pembela Islam (FPI) Kota Padang Panjang melakukan monitoring dakwah lapangan pada 8 hari Ramadhan yaitu malam Minggu (3/6/2017) menjaga kota dari perbuatan maksiat dan menjaga kesucian bulan Ramadhan.
Kepada media ini koordinator FPI Padang Panjang Anda Alif menerangkan bahwa "aksi sweeping itu dimulai bakda Tarawih pukul 22.00 Wib. Tim gabungan terlebih dahulu berkumpul di kantor Pemuda Pancasila kemudian briefing di kantor Satpol PP Padang Panjang. Tim dibagi menjadi tiga regu mencar ke seluruh Padang Panjang. Target operasinya adalah warnet (warung internet) yang buka 24 jam, Pasar, lapangan, tempat-tempat gelap dan sepi yang berkemungkinan besar akan dijadikan sebagai tempat mesum.
Informasi dari Anda Alif, "di warnet disekitar pasar Padang Panjang ditemukan beberapa orang pemuda yang diduga melanggar kemudian dinasehati dan didata. Di Bancah Laweh ada beberapa remaja yang kabur ketika melihat team gabungan turun, petugas melakukan pengejaran namun mereka menghilang ditelan gelapnya malam. Diatas jembatan terminal Busur juga banyak ditemukan pasangan yang berpacaran. Penyisiran selesai pada pukul 01.00 Wib. dini hari".
Komandan KOTI (Komando Inti) Pemuda Pancasila Padang Panjang Leo Jomi Agusta mengkhawatirkan warnet-warnet itu dijadikan tempat mesum dan dijadikan tempat bersembunyi oleh orang luar Padang Panjang yang ingin berbuat hal-hal tidak diinginkan di Padang Panjang.
"Bagaimana kita bisa membuat kenyamanan di hati masyarakat. Karena untuk itulah Ormas ini tujuannya didirikan di Padang Panjang ini dulunya. Kami tidak mau masyarakat resah atau tidak tenang ataupun merasa tidak aman dalam menjalani kehidupan bermasyarakat karena ada tindakan-tindakan negatif dari sebagian kecil di masyarakat. Kami dari masyarakat, adanya karena masyarakat, dan kami akan mengabdi untuk masyarakat semampu kami" komentar Leo Jomi Agusta.
Menutup pembicaraan Anda Alif mengharapkan supaya kegiatan seperti ini ada baiknya dirutinkan, bukan hanya di bulan suci Ramadhan saja. Hal ini selain sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan, juga sebagai bentuk dukungan kita terhadap Pemkot sekaligus ajang silaturahim antar Ormas dan Satpol PP.
Kabid Trantibum dan Penegakan Perda Joni Aldo menyatakan bahwa aksi ini sangat positif sebagai bentuk kepedulian kita bersama terhadap lingkungan kita, kalau tidak kita siapa lagi.
Beberapa hari yang lalu 5 hari Ramadhan yaitu Rabu (31/5) Satpol PP dan Pemuda Pancasila kota Padang Panjang juga telah melakukan sweeping premanisme karena gerah dengan sikap para kelompok pemuda perusak yang kerap meresahkan masyarakat. Mereka sering beraksi di malam hari, kadang sampai merusak toko para pedagang di pasar melemparinya dengan batu. HN
Dilaporkan oleh: Fitra Yadi
Padang Panjang - HN. Untuk menegakkan marwah kota padang panjang sebagai kota Serambi Makkah serta mengantisipasi pelanggaran, dinas Satpol-PP dan Damkar Kota Padangpanjang bersama Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila dan Front Pembela Islam (FPI) Kota Padang Panjang melakukan monitoring dakwah lapangan pada 8 hari Ramadhan yaitu malam Minggu (3/6/2017) menjaga kota dari perbuatan maksiat dan menjaga kesucian bulan Ramadhan.
Informasi dari Anda Alif, "di warnet disekitar pasar Padang Panjang ditemukan beberapa orang pemuda yang diduga melanggar kemudian dinasehati dan didata. Di Bancah Laweh ada beberapa remaja yang kabur ketika melihat team gabungan turun, petugas melakukan pengejaran namun mereka menghilang ditelan gelapnya malam. Diatas jembatan terminal Busur juga banyak ditemukan pasangan yang berpacaran. Penyisiran selesai pada pukul 01.00 Wib. dini hari".
Komandan KOTI (Komando Inti) Pemuda Pancasila Padang Panjang Leo Jomi Agusta mengkhawatirkan warnet-warnet itu dijadikan tempat mesum dan dijadikan tempat bersembunyi oleh orang luar Padang Panjang yang ingin berbuat hal-hal tidak diinginkan di Padang Panjang.
"Bagaimana kita bisa membuat kenyamanan di hati masyarakat. Karena untuk itulah Ormas ini tujuannya didirikan di Padang Panjang ini dulunya. Kami tidak mau masyarakat resah atau tidak tenang ataupun merasa tidak aman dalam menjalani kehidupan bermasyarakat karena ada tindakan-tindakan negatif dari sebagian kecil di masyarakat. Kami dari masyarakat, adanya karena masyarakat, dan kami akan mengabdi untuk masyarakat semampu kami" komentar Leo Jomi Agusta.
Menutup pembicaraan Anda Alif mengharapkan supaya kegiatan seperti ini ada baiknya dirutinkan, bukan hanya di bulan suci Ramadhan saja. Hal ini selain sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan, juga sebagai bentuk dukungan kita terhadap Pemkot sekaligus ajang silaturahim antar Ormas dan Satpol PP.
Kabid Trantibum dan Penegakan Perda Joni Aldo menyatakan bahwa aksi ini sangat positif sebagai bentuk kepedulian kita bersama terhadap lingkungan kita, kalau tidak kita siapa lagi.
Beberapa hari yang lalu 5 hari Ramadhan yaitu Rabu (31/5) Satpol PP dan Pemuda Pancasila kota Padang Panjang juga telah melakukan sweeping premanisme karena gerah dengan sikap para kelompok pemuda perusak yang kerap meresahkan masyarakat. Mereka sering beraksi di malam hari, kadang sampai merusak toko para pedagang di pasar melemparinya dengan batu. HN