KARENA MEMAHAMI SEJARAH - DIDIKAN SUBUH V KAMPUNG TETAP EKSIS


Canduang, HN - Senin, 30 Juli 2012 M / 11 Ramadhan 1433 H

Mushalla Al-Mujahidin V Kampung
Dari pengamatan dan informasi-informasi yang berhasil dirangkum HN tentang Didikan Subuh di sekitar Agam - Bukittinggi, sekarang Didikan Subuh hanya berjalan sebagai sebuah ceremony saja setiap Subuh Minggu di Masjid dan Mushalla yang ada. Makin lama, gereget Didikan Subuh semakin hilang. Seakan-akan tidak ada lagi memiliki tujuan, proses dan sistem.

Sistem lahir untuk suatu keteraturan. Keteraturan adalah jembatan untuk mencapai tujuan. Tujuan akan tercapai bila sistem berjalan dengan sempurna. Sebagaimana mesin, Didikan Subuh juga mempunyai tujuan, proses dan sistem. Sistem pendidikan Didikan Subuh adalah model pengkaderan praktis, prosesnya adalah di Subuh hari Minggu. Sedangkan Tujuannya adalah membentuk pribadi muslim sejati.

Namun sekarang dimana-mana sistem Didikan Subuh itu tidak lagi berjalan dengan sempurna atau kurang berproses. "Oleh sebab tujuan Didikan Subuh itu sendiri telah dipandang usang, atau bisa jadi pelaku Didikan Subuh itu tidak memahami sama sekali tentang tujuan Didikan Subuh itu sendiri. Kekurang-pahaman itu bisa jadi karena tidak mengetahui sejarah yang melatar belakangi lahirnya Didikan Subuh" kata Ustazd Muzawar Kari Bagindo (56 th) sa'at ditemui HN di rumahnya pagi Ahad (29/07) lalu.

Karena alasan memahami sejarah itulah maka Didikan Subuh di Mushalla Al-Mujahidin V Kampung jorong Bingkudu nagari Canduang Koto Laweh masih eksis sampai sekarang. Dengan demikian HN merasa terpanggil untuk merangkum kembali informasi tentang sejarah Didikan Subuh tersebut. | Fitrayadi

Lebih baru Lebih lama