Bukik Batabuah - Sabtu, 07/01/2012
Keterhambatan fisik bukanlah aib, itu hanyalah sebuah keterbatasan yang diberikan Sang Pencipta. Namun hal itu bisa menjadi pemicu untuk meraih kesuksesan, sehingga kekurangan yang ada tidak lagi menjadi penghalang untuk bermanfaat bagi orang lain.
Hal itu nampak pada diri Arizal (36 th) warga jorong Batabuah Koto Baru nagari Bukik Batabuah kecamatan Canduang. Anak ke-3 dari 4 bersaudara ini baru pulang pendidikan pada hari Ahad (01/01) lalu dari Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa Palembang. Ia telah menimba ilmu keterampilan dibidang elektronik di Panti Sosial itu selama 3 tahun.
Pendidikan formal terakhir Arizal adalah SMP. Ia menamatkan pendidikan di SMPN Balai Gurah pada tahun 1993. Kemudian di rumah saja membantu orang tua. Awal tahun 2009 mendapat kesempatan dari Dinas Sosial Kabupaten Agam menimba ilmu di Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa Palembang. Selama 3 tahun pendidikan Arizal terasa telah mapan untuk membuka usaha sendiri service alat-alat elektronik termasuk Handphone.
"Dulu kepercayaan diri saya sangat kurang, karena disini yang cacat tidak seberapa. Sejak di Panti Sosial kepercayaan itu mulai naik kembali, karena disana saya liat banyak orang yang lebih berkekurangan fisiknya dibanding saya. Mereka bisa berbuat lebih banyak untuk orang lain. Lalu saya berfikir, orang bisa mengapa saya tidak. Kemudian tergerak hati saya untuk terus maju. Bahkan sekarang saya merasa tidak ada bedanya lagi dengan orang sehat, tetapi fisik saja yang berbeda" demikian pengakuan Arizal saat ditemui wartawan dirumah orang tuanya di jorong Batabuah Koto Baru beberapa hari lalu.
"Selama pendidikan, saya tidak pernah minta uang dengan orang tua, walaupun dalam kondisi keuangan tidak cukup. Tetapi kalau ibu mengirim, saya tidak bisa menolak. Seluruh kebutuhan kita disana ditanggung Panti, termasuk uang saku. Kadang saya dapat uang lebih dari orderan yang masuk. Selain belajar, disana kami langsung praktek, langsung terima orderan" ujar Arizal.
"Sangat bertolak belakang sekali dengan sikap segelintir generasi muda kita yang kuat, sehat serta punya banyak kelebihan. Mereka kurang semangat juang, malas berusaha, uang pulsa saja minta kepada orang tua" kata Muji Trisilo pendamping Arizal dari dari Panti Sosial Bina Daksa Budi Perkasa yang mengantar Arizal pulang.
Arizal mengaku " bahwa ia sangat bersyukur dapat kesempatan belajar. Semoga bisa lebih bermanfaat lagi bagi masyarakat banyak. Keinginan saya kedepan adalah buka usaha service elektronik. Kalau pemerintah mau membantu mencarikan tempat, saya sangat bersyukur. Bagi saya ditempatkan dimanapun jadilah, pokoknya bisa berusaha" pungkasnya. |fd|
----------------------
Berita terkait:
SETELAH 3 TAHUN PERGI, KINI ARIZAL TELAH KEMBALI