Sabtu, 03 Agustus 2019 M - 3 Dzulhijjah 1440 H
Tanah Datar - HN, "Walaupun pendaftaran santri baru sudah ditutup pada tanggal 25 april 2019 yang lalu namun masih banyak yang berminat mendaftar sebagai santri di sini. Syaik Sallam berkata "untuk sekarang cukup 15 orang saja dulu yang kita terima belajar di sini" demikian terang ustazd Abu Rofiq Mudir Ma'had Al Hidayah Tahfidzul Qur'an Sumanik saat ditemui HN di Lakuak Tungkoa Sawah Gombang pada Sabtu (3/8/2019).
Geliat Dakwah Sunnah Salaf memang sudah mulai menampakkan hasilnya di negeri asal Haji Sumanik ini, terbukti dengan berdirinya Ma'had Al Hidayah Tahfidzul Qur'an Sumanik yang diprakarsai oleh Yayasan Haji Sumanik. Pesantren ini terletak di lahan tanah seluas 1.2 hektare yang berlokasi di Lakuak Tungkoa - Sawah Gombang Sumanik kecamatan Salimpaung kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat.
Bila anda di kota Batusangkar, pergilah ke Sumanik lewat Sungayang, sesampai di simpang Gudang ambil jalan belok kanan arah ke Sipotai. Jikalau anda dari Bukittinggi maka sesampai di Balai Okoak Sumanik lurus saja jalan arah ke Sungayang sampai di Simpang Gudang kemudian ambil jalan ke kiri arah ke Sipotai. 350 m dari Simpang Gudang akan nampak Plank merek "Masjid Al-Hidayah" dan rambu-rambu merah "jalan Keluar" di sebelah kiri jalan. Disarankan jangan masuk di jalan itu, teruskan dulu perjalanan 50 m lagi lalu akan terlihat rambu-rambu biru panah jalan masuk. Bagi anda yang punya Smartphone bukalah aplikasi google maps, cari dengan keyword "Masjid Al Hidayah Sumanik" atau klik disini.
Di halaman masjid ini area parkirnya cukup luas, bisa diisi dengan beberapa bus dan truck. Di salah satu sudut halaman masjid terdapat Gazebo sebagai fasilitas santai ruang terbuka, tempat alternatif untuk berkumpul atau melakukan kegiatan semisal menghafal, tasmi' dan muraja'ah, banyak juga yang menyebutnya "Saung", kalau di Sumanik disebut "dangau-dangau" dengan suasana alami, indah, santai dan nyaman.
Pembebasan lahan untuk pembangunan Ma'had Al Hidayah Tahfidzul Qur'an Sumanik ini sudah dimulai sejak tahun 2016 yang lalu, pada tahun 2018 dimulai membangun masjid yang diberi nama "Masjid Al-Hidayah". Shalat Jum'at pertama di masjid ini dilaksanakan pada 1 Februari 2019 M bertepatan dengan 24 Jumadil Akhir 1440 H dengan khatib Abu Rofiq. Kemudian pada Rabu, 17 Juni 2019 dimulai pula Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Walaupun Ma'had ini banyak peminat, namun calon santri tidak diterima begitu saja, harus melalui seleksi yang ketat selama beberapa hari. Dalam masa seleksi itu, calon santri dikarantina selama 3 hari, setiap hari mereka harus menghafal 3 halaman Al-Qur'an, jadi diharapkan mereka bisa menghafal 9 halaman Al-Quran dalam 3 hari. Bila berhasil, maka mereka dinyatakan lulus sebagai peserta didik, bila kurang dari itu dan lebih dari 6 halaman maka akan dipertimbangkan. Sehingga tahun sekarang hanya 15 orang saja yang diterima sebagai peserta didik oleh Syaik Sallam. Santri-santri yang sudah ada ini berasal dari berbagai daerah seperti Sumanik, Bukittinggi, Jakarta dan lain-lain. "Namun demikian sampai sekarang masih banyak juga telpon masuk menanyakan soal pendaftaran, padahal sudah ditutup tanggal 25 april 2019 yang lalu" kata Abu Rofiq.
PENGASUH
Guru Inti di Ma'had ini adalah Syaikh Sallam Syam Syam Abu Qasim Alyamaniy, beliau adalah tamatan Universitas Madinah, Fakultas Al-Quran, telah memiliki 10 qiraat bersanad dari salah seorang ahli Qira'ah di masjid Nabawi Madinah. Beliu orang Arab Yaman tidak bisa berbahasa Indonesia. Kondisi ini memperkuat santri untuk selalu belajar dan mempraktekkan bahasa Arab setiap harinya.
Guru lainnya adalah Ustazd Ahmad Kamil, Lc. Beliau alumnus Universitas Islam Madinah hafal Al-Qur'an 30 Juz dan sudah punya sanad Qira'ah sampai kepada Rasulullah SAW. Kemudian ustazd Ahmad Kamal, Lc. Kembaran ustazd Ahmad Kamil, juga lulusan Universitas Islam Madinah. Kemudian Ustazd Robi Kader atau Abu Rofiq, beliau adalah Mudir (Direktur) Ma'had, dan ada juga ustazd Alqa.
Lihat Gallery Photo-photo Ma'had Al Hidayah Tahfidzul Qur'an Sumanik, klik disini
LIVE SURAU TV
Mengenai hal ini ketika diwawancarai oleh Buya Muhammad Elvi Syam, Lc. MA di acara Live Surau TV Sabtu, 6 April 2019 yang lalu ustazd Ahmad Kamil, Lc mengucapkan "terimakasih banyak kepada para perantau Sumanik yang memiliki Juhud di dalam agama ini untuk mengidupkan da’wah sunnah ini dakwah salaf serta ide cemerlang dalam melahirkan pendidikan agama di Sumatera Barat sehingga nanti kita akan mengeluarkan kembali ulama-ulama, dan juga ucapan terimakasih kepada masyarakat nagari Sumanik, Sungayang. Program ini adalah luar biasa dan sangat bagus sekali untuk kita semua." katanya.
Di siaran TV itu lebih lanjut ustazd Ahmad Kamil, Lc memaparkan " Yayasan Haji Sumanik ini didirikan untuk memperluas di dalam bidang agama yaitu dalam bidang Tahfizdul Quran, alhamdulillah kami diamanahkan memegang di bidang Tahfidzul Qur’an ini."
Kemudian Buya Muhammad Elvi Syam, Lc. MA menambahkan "Haji Sumanik adalah merujuk kepada 3 orang Haji yang membawa dakwah Salaf ke Minangkabau ini. Yaitu Haji Piobang, Haji Miskin dan Haji Sumanik. Jadi Pondok Pesantren ini adalah inisiatif dari perantau Sumanik yang di Jakarta. Kepedulian yang dalam dari perantau untuk perkembangan pendidikan agama di Sumatera Barat."
Ustazd Ahmad Kamil, Lc kembali menuturkan "Alhamduillah pondok Tahfizd ini dicetuskan oleh Perantau Sumanik di Jakarta para Muhsinin dan dicetuskan juga oleh perantau yang ada di negeri Rasulullah SAW. Saya dan teman-teman mencetuskan pondok tahfizd Qur’an yang bebasis Sanad ini dan mereka memiliki bacaan yang kuat mengucapkan huruf sesuai dengan Makharijul Huruf yang benar sesuai dengan yang diajarkan oleh Masyaikh-masyaikh yang mengajarkan di bidang Alquran ini."
"Tentunya di dalam sanad ini memiliki suatu keunggulan, seorang tidak akan diberikan sanad sebelum dia memiliki bacaan yang sesuai dengan makhaarij yang benar. Tebal-tipisnya huruf, kemudian dari mana keluarnya huruf dan lain sebagainya, ini yang pertama, namun yang kedua: mereka tidak akan diberikan sanad kecuali mereka sudah Mutqin dalam hafalan mereka tiga puluh juz, syarat yang mereka berikan untuk memberi sanad adalah setelah mereka menghafal alquran 30 juz dan memiliki bacaan sesuai dengan yang diajarkan oleh masyaik-masyaik yang ada jadi tidak hanya sekedar menghafal, jadi lefel sanad ini sangat tinggi, jadi bisa mendapatkan sanad dari riwayat Hafs bin Sulaiman dan Syu’bah bin Ayyasy. Ada sab’ah qira’ah, jadi dengan sanad-sanad ini bacaan akan lebih kuat, hafalan akan lebih kuat."
"Bahwasanya dengan sanad ini adik-adik yang menghafal Al-Quran, mereka memang terbukti memang benar hafalannya, jadi memang seperti akriditasi di dalam bacaan mereka. Jadi makharijul huruf mereka itu memang betul-betul turun-temurun sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah S.A.W. Untuk ini kita mendatangkan seorang Syekh dari Yaman, nama beliau adalah Syekh Sallam, dia mempunyai qira’ah 'Asyrah, alhamdulillah sudah mengambil sanad dari masjid Nabawi dan alhamdulillah beliau sudah punya sanad dan kami meminta beliau untuk mengajarkan makharijul huruf sebagaimana yang diajarkan oleh gurunya. Beliau orang Yaman Asli lulusan Universitas Madinah di bidang alquran dan dia juga dapat sanad dari masjid Nabawi."
"Program dari Ma’had Tahfizd ini, visi kami adalah mencetak generasi yang shaleh, kemudian mereka menghafal Al-Quran kemudian mendapatkan sanad apabila mereka berhaq mendapatkan sanad. kemudian misi kami adalah:
1). Mendatangakn Syaikh Sallam dari Yaman."
2). Guru yang mengampu di bidang tahfidzul Quran ini adalah guru yang hafal 30 juz.
3). Anak-anak kami wajibkan menghafalkan 1 muka setengah, 1 halaman setengah minimal, dalam satu bulan mereka paling sedikit menghafal 2 juz. Dan program ini hanya 2 tahun. Yaitu 1 tahun 6 bulan mewajibkan mereka menyelesaikan hafalannya, itu realisasinya, sebelum mereka menghafal 6 bulan pertama mereka tahsin dengan syaikh, kemudian mereka menghafal selama 1 tahun. 6 bulan pertama mereka Tahsin Quran dulu, kemudian setelah layak untuk menghafal, lalu mereka menghafal 1 tahun 6 bulan, jadi 2 tahun. Namun dalam hal ini jikalau mereka menghafal atau bacaan mereka lebih bagus dalam 1 bulan atau 2 bulan, jadi Syaikh akan membolehkan mereka menghafal alquran, jadi kita membuat tahapannya membangun dari dasar, yaitu 6 bulan tahsin dulu. Paling sedikit mereka menghafal 2 juz.
4). kita tidak membolehkan anak-anak lanjut hafalan ke juz berikutnya kecuali setelah Mutqin yang sebelumya mereka hafal, mereka diuji dulu juz sebelumnya, jadi misalnya contoh mereka menghafal juz 1, jadi kita wajibkan mereka tahu laman-halaman atasnya, contoh pertama alif lam mim, kemudian innalladzina kafaru kemudian halaman ketiga matsaluhum halaman ke empat wa basysyiri , halaman ke lima idz qaala rabbuka, dan halaman seterusnya kita wajibkan kemudian mereka kita tes ayat, misalnya kita baca ayat misalnya kita baca di juz satu lalu mereka disuruh melanjutnya, contoh ya ya bani israilazkru nikmatial lati an'amta alaikum yang ketiga, di juz satu itu ada tiga itu, yang ketiga, posisinya dimana di kanan atau di kiri, di kanan kata mereka, apa awal atas halamannya kita akan uji sperti itu, Jadi mereka tidak boleh lanjut ke juz berikutnya kecuali mereka telah diuji juz yang baru mereka hafal kemudian dinyatakan lulus oleh syaikh, atau dinyatakan lulus oleh guru tahfizd yang ada kemudian baru boleh mereka melanjutkan ke juz dua. Di juz dua juga sepert itu, tidak boleh melanjutkan ke juz tiga kecuali setelah diiuji juz duanya, kemudian disamping itu setiap per lima juz ada ujian kembali per lima juz kemudian ada ujian kembali per sepuluh juz kemudian ada ujian kembali per lima belas per dua puluh per dua lima per tiga puluh sehingga nantinya mereka tidak kewalahan untuk muraja'ah.
"Yang diterima di program Tahfizd ini adalah yang pertama adalah kita menerima laki-laki saja, ini adalah pondok khusus untuk laki-laki. Dan nanti kedepannya mungkin kita akan menerima untuk wanita tapi sekarang masih untuk yang laki-laki saja. kemudian syarat kedua umurnya 13 tahun minimal, maksimalnya bebas keatas dan dibatasi belum menikah. Mereka diharuskan menginap, jadi mereka harus diasramakan. Jadi untuk yang telah menikah kita tidak masukkan di dalam program ini. Jadi dalam program menghafal Alquran dua tahun ini, mereka kan mesti fokus menghafal alquran, kalau sudah menikah, jadinya mereka tidak akan fokus menjaga keluarga mereka. Jadi usia maksimalnya adalah sebelum menikah, usia minimalnya adalah 13 tahun, jadi mereka tamat SD mereka bisa masuk, atau tamat SMP, mereka boleh juga atau tamat SMA mereka bisa masuk kepada program ini."
"Ma'had ini tidak memiliki ijazah atau dalam artian tidak ikut dalam program Salafiyah Ula, Salafiyah Tsaniyah atau paket, akan tetapi ini hanya fokus ke penghafalan alquran, jadi kalau tamat SD, mereka coba menghafal alquran 2 tahun harus sampai selesai, dan Mutqin, dapat ijazah kemudian kalau seandainya mereka ingin mengambil ijazah SMP, atau sederajat berarti dia harus mengikuti program paket sendiri, tetapi kita tidak melakukan itu. Dari pihak pondok hanya memberikan fasilitas di dalam tahfidzul quran. Menghafal Alquran, mereka selesai dalam dua tahun dengan bacaan yang baik dan langsung dibimbing oleh syekh di bidangnya yang memiliki qira'ah 'Asyrah, dan mereka, apabila syekh mengizinkan mereka akan mendapatkan akan membaca qira'ah membaca riwayah dan mendapatkan sanad. Jadi apabila mereka bacaannya telah bagus, kemudian mereka Mutqin 30 juz kemudian mereka akan diberikan kesempatan mengambil sanad."
"Dia akan mendapatkan Sanad nanti setelah Mutqin 30 juz kemudian ia membacakan kepada Syaikhnya insyaallah 1 hari 5 juz cukup. Tidak perlu menunggu satu tahun lagi mendapatkan sanadnya. Jadi bagi santri-santri yang ingin mengetahui akan hal ini, maka silahkan datang ke pondok kami untuk lebih mengetahui. Kalau ingin lebih tahu maka harus lebih mengikuti program kita ini."
"Untuk kegiatan harian adik-adik kita wajibkan bangun di jam 4 subuh, biasakan bangun sebelum subuh kemudian shalat subuh, kemudian habis subuh sampai syuruq mereka di masjid untuk muraja'ah hafalan mereka atau mereka setoran hafalan mereka kepada Syaik Sallam, kemudian mereka makan sarapan kemudian mereka mandi, kemudian jam setengah delapan mereka sudah kembali ke halaqah Al-Quran, kemudian mereka menghafal Al-Quran sampai dengan jam setengah sepuluh, mereka istirahat dulu sampai jam 10 kemudian dari jam 10 sampai jam 11 mereka kembali muraja'ah hafalan mereka, dari jam 11 sampai Zuhur adalah satu jam setengah, mereka kita minta untuk belajar agama, Jadi tidak tertinggal juga Fiqihnya secara umum kemudian 'Aqidahnya dan bahasa Arabnya. Kemudian setelah Zuhur mereka makan siang, setelah makan siang mereka melanjutkan dengan istirahat sampai 'Ashar, kemudian mereka muraja'ah kembali dan kemungkinan bisa setoran dengan Syaikhnya kemudian sampai dengan satu jam setelah 'Ashar, kemudian olahraga menfreskan otak mereka sehingga nantinya untuk shalat magrib mereka kembali fresh muraja'ah Alquran, sebelum magrib mereka olahraga dan mandi kemudian shalat kemudian tahfizd lagi kemudian habis 'Isya mereka mensetorkan bacaan Mutun, yaitu teks keilmuan yang simpel yang mereka hafal, disitu mereka menghafal teks yang singkat tetapi memiliki makna yang dalam mempelajari 'ilmu Tajwid. Kemudian dilanjutkan dengan istirahat sampai jam 4 subuh. Yang kami sebutkan tadi, kadang mereka dituntut untuk Tahsin oleh Syaikh, kadang mereka dituntut muraja'ah bersama teman, tergantung keinginan Syaikh, bisa juga diperintahkan untuk muraja'ah pelajaran yang telah lalu."
Target santri yang diterima hanyalah 24 orang, namun sekarang dicukupkan saja 15 orang. Calon santri harus mengisi formulir online, melengkapi berbagai berkas yang disediakan, kemudian membayar sebanyak 300 ribu, ini adalah biaya karantina, ini adalah syarat mereka mendaftar, mereka dikarantina selama 3 hari, ini adalah bagian dari proses penerimaan, model tesnya adalah , selama 3 hari mereka diwajibkan menghafalkan 9 halaman, jadi selama 1 hari ini adalah 3 halaman. jadi kalau mereka bisa menghafal 9 halaman jadi mereka bisa masuk langsung. kemudian mereka bisa menghafal 6 halaman jadi mereka bisa ditarik ulur, tapi kalau mereka hanya bisa menghafal dibawah itu, harus kita pertimbangkan. tidak harus jenius, namun orang yang serius, jadi mahad kita bukan menerima orang yang tidak diterima di tempat lain, namun ia seorang yang cerdas."
"Dalam pembiayaan, kami mengharapkan program ini gratis, namun ini karena keterbatasan Muhsinin, jadi biayanya kami bebankan kepada peserta, biaya itu akan kembali kepada mereka sendiri, bukan kepada yayasan, bukan kepada bangunan. biayanya 300 ribu Rupiah untuk formulir, kemudian uang pangkal 4 juta rupiah dan SPP 800 ribu, dan ini bisa dimusyawarahkan dan kita carikan mushsinan."
"Apabila ada anak yang tidak mencapai target selama 1 bulan, minimal mereka menghafal 2 juz, maka kami akan memberi mereka SP1, apabila selama 2 bulan berturut-turut seperti itu maka akan keluar Sp2 kami panggil orang tuanya, kalau setelah itu masih seperti itu maka mereka akan dikeluarkan."
"Ini adalah pemodelan seperti ini sistem dua tahun kami ambil dari Syaikh Abdul Karim di Jogjakarta, dua tahun fokus kepada Tahfizd pembenaran bacaan kemudian mendapatkan Sanad, dua tahun programnya, kemudian model seperti itu kami ambil dari pondok Wadi Mubarak yang ada di Mega Mendung Bogor, mereka mendaatangkan Syaikh, kami juga mendatangkan Syaikh juga dari Yaman yang ahli di Bidangnya. Mereka tidak akan diterima kecuali dengan syarat yang tadi."
"Pondok Tahfizd Al-Hidayah ini adalah anugrah bagi kita di Sumatera Barat, harapan kita adalah dicetaknya para penghafal-penghafal Alquran yang mempunyai sanad sampai kepada Rasulullah S.AW yang mempuni dan matang, dan bisa juga mengajarkan kepada yang lain, tentu harapan kita disini penerimaan murid ini berumur 13 tahun sampai sebelum menikah, kalau ada yang tamat SD, SMP, SMA, atau Aliyah ingin menghafal dalam 2 tahun, Mutqin dan matang dan memiliki sanad. Ulama-ulama terdahulu mereka sebelum mempelajari ilmu-ilmu yang lain, memereka mematangkan alquran ini dulu, setelah hafal alquran barulah mereka belajar ilmu Hadist, Fiqih dan lain-lain. Jadi menghafal Al-Quran ini adalah tahap bagi generasi muda kita untuk paham dengan agama mereka." papar Ustazd Ahmad Kamil, Lc panjang lebar di Surau TV* Fitra Yadi - HN
----------------------------------------------------------------
Kajian Sunnah Batusangkar - Link: https://kajiansunnahbatusangkar.blogspot.com/
Ma'had Tahfizdh Alhidayah Sumanik |
Geliat Dakwah Sunnah Salaf memang sudah mulai menampakkan hasilnya di negeri asal Haji Sumanik ini, terbukti dengan berdirinya Ma'had Al Hidayah Tahfidzul Qur'an Sumanik yang diprakarsai oleh Yayasan Haji Sumanik. Pesantren ini terletak di lahan tanah seluas 1.2 hektare yang berlokasi di Lakuak Tungkoa - Sawah Gombang Sumanik kecamatan Salimpaung kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat.
Bila anda di kota Batusangkar, pergilah ke Sumanik lewat Sungayang, sesampai di simpang Gudang ambil jalan belok kanan arah ke Sipotai. Jikalau anda dari Bukittinggi maka sesampai di Balai Okoak Sumanik lurus saja jalan arah ke Sungayang sampai di Simpang Gudang kemudian ambil jalan ke kiri arah ke Sipotai. 350 m dari Simpang Gudang akan nampak Plank merek "Masjid Al-Hidayah" dan rambu-rambu merah "jalan Keluar" di sebelah kiri jalan. Disarankan jangan masuk di jalan itu, teruskan dulu perjalanan 50 m lagi lalu akan terlihat rambu-rambu biru panah jalan masuk. Bagi anda yang punya Smartphone bukalah aplikasi google maps, cari dengan keyword "Masjid Al Hidayah Sumanik" atau klik disini.
Di halaman masjid ini area parkirnya cukup luas, bisa diisi dengan beberapa bus dan truck. Di salah satu sudut halaman masjid terdapat Gazebo sebagai fasilitas santai ruang terbuka, tempat alternatif untuk berkumpul atau melakukan kegiatan semisal menghafal, tasmi' dan muraja'ah, banyak juga yang menyebutnya "Saung", kalau di Sumanik disebut "dangau-dangau" dengan suasana alami, indah, santai dan nyaman.
Pembebasan lahan untuk pembangunan Ma'had Al Hidayah Tahfidzul Qur'an Sumanik ini sudah dimulai sejak tahun 2016 yang lalu, pada tahun 2018 dimulai membangun masjid yang diberi nama "Masjid Al-Hidayah". Shalat Jum'at pertama di masjid ini dilaksanakan pada 1 Februari 2019 M bertepatan dengan 24 Jumadil Akhir 1440 H dengan khatib Abu Rofiq. Kemudian pada Rabu, 17 Juni 2019 dimulai pula Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Walaupun Ma'had ini banyak peminat, namun calon santri tidak diterima begitu saja, harus melalui seleksi yang ketat selama beberapa hari. Dalam masa seleksi itu, calon santri dikarantina selama 3 hari, setiap hari mereka harus menghafal 3 halaman Al-Qur'an, jadi diharapkan mereka bisa menghafal 9 halaman Al-Quran dalam 3 hari. Bila berhasil, maka mereka dinyatakan lulus sebagai peserta didik, bila kurang dari itu dan lebih dari 6 halaman maka akan dipertimbangkan. Sehingga tahun sekarang hanya 15 orang saja yang diterima sebagai peserta didik oleh Syaik Sallam. Santri-santri yang sudah ada ini berasal dari berbagai daerah seperti Sumanik, Bukittinggi, Jakarta dan lain-lain. "Namun demikian sampai sekarang masih banyak juga telpon masuk menanyakan soal pendaftaran, padahal sudah ditutup tanggal 25 april 2019 yang lalu" kata Abu Rofiq.
PENGASUH
Guru Inti di Ma'had ini adalah Syaikh Sallam Syam Syam Abu Qasim Alyamaniy, beliau adalah tamatan Universitas Madinah, Fakultas Al-Quran, telah memiliki 10 qiraat bersanad dari salah seorang ahli Qira'ah di masjid Nabawi Madinah. Beliu orang Arab Yaman tidak bisa berbahasa Indonesia. Kondisi ini memperkuat santri untuk selalu belajar dan mempraktekkan bahasa Arab setiap harinya.
Guru lainnya adalah Ustazd Ahmad Kamil, Lc. Beliau alumnus Universitas Islam Madinah hafal Al-Qur'an 30 Juz dan sudah punya sanad Qira'ah sampai kepada Rasulullah SAW. Kemudian ustazd Ahmad Kamal, Lc. Kembaran ustazd Ahmad Kamil, juga lulusan Universitas Islam Madinah. Kemudian Ustazd Robi Kader atau Abu Rofiq, beliau adalah Mudir (Direktur) Ma'had, dan ada juga ustazd Alqa.
Lihat Gallery Photo-photo Ma'had Al Hidayah Tahfidzul Qur'an Sumanik, klik disini
LIVE SURAU TV
Mengenai hal ini ketika diwawancarai oleh Buya Muhammad Elvi Syam, Lc. MA di acara Live Surau TV Sabtu, 6 April 2019 yang lalu ustazd Ahmad Kamil, Lc mengucapkan "terimakasih banyak kepada para perantau Sumanik yang memiliki Juhud di dalam agama ini untuk mengidupkan da’wah sunnah ini dakwah salaf serta ide cemerlang dalam melahirkan pendidikan agama di Sumatera Barat sehingga nanti kita akan mengeluarkan kembali ulama-ulama, dan juga ucapan terimakasih kepada masyarakat nagari Sumanik, Sungayang. Program ini adalah luar biasa dan sangat bagus sekali untuk kita semua." katanya.
Di siaran TV itu lebih lanjut ustazd Ahmad Kamil, Lc memaparkan " Yayasan Haji Sumanik ini didirikan untuk memperluas di dalam bidang agama yaitu dalam bidang Tahfizdul Quran, alhamdulillah kami diamanahkan memegang di bidang Tahfidzul Qur’an ini."
Kemudian Buya Muhammad Elvi Syam, Lc. MA menambahkan "Haji Sumanik adalah merujuk kepada 3 orang Haji yang membawa dakwah Salaf ke Minangkabau ini. Yaitu Haji Piobang, Haji Miskin dan Haji Sumanik. Jadi Pondok Pesantren ini adalah inisiatif dari perantau Sumanik yang di Jakarta. Kepedulian yang dalam dari perantau untuk perkembangan pendidikan agama di Sumatera Barat."
Ustazd Ahmad Kamil, Lc kembali menuturkan "Alhamduillah pondok Tahfizd ini dicetuskan oleh Perantau Sumanik di Jakarta para Muhsinin dan dicetuskan juga oleh perantau yang ada di negeri Rasulullah SAW. Saya dan teman-teman mencetuskan pondok tahfizd Qur’an yang bebasis Sanad ini dan mereka memiliki bacaan yang kuat mengucapkan huruf sesuai dengan Makharijul Huruf yang benar sesuai dengan yang diajarkan oleh Masyaikh-masyaikh yang mengajarkan di bidang Alquran ini."
"Tentunya di dalam sanad ini memiliki suatu keunggulan, seorang tidak akan diberikan sanad sebelum dia memiliki bacaan yang sesuai dengan makhaarij yang benar. Tebal-tipisnya huruf, kemudian dari mana keluarnya huruf dan lain sebagainya, ini yang pertama, namun yang kedua: mereka tidak akan diberikan sanad kecuali mereka sudah Mutqin dalam hafalan mereka tiga puluh juz, syarat yang mereka berikan untuk memberi sanad adalah setelah mereka menghafal alquran 30 juz dan memiliki bacaan sesuai dengan yang diajarkan oleh masyaik-masyaik yang ada jadi tidak hanya sekedar menghafal, jadi lefel sanad ini sangat tinggi, jadi bisa mendapatkan sanad dari riwayat Hafs bin Sulaiman dan Syu’bah bin Ayyasy. Ada sab’ah qira’ah, jadi dengan sanad-sanad ini bacaan akan lebih kuat, hafalan akan lebih kuat."
"Bahwasanya dengan sanad ini adik-adik yang menghafal Al-Quran, mereka memang terbukti memang benar hafalannya, jadi memang seperti akriditasi di dalam bacaan mereka. Jadi makharijul huruf mereka itu memang betul-betul turun-temurun sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah S.A.W. Untuk ini kita mendatangkan seorang Syekh dari Yaman, nama beliau adalah Syekh Sallam, dia mempunyai qira’ah 'Asyrah, alhamdulillah sudah mengambil sanad dari masjid Nabawi dan alhamdulillah beliau sudah punya sanad dan kami meminta beliau untuk mengajarkan makharijul huruf sebagaimana yang diajarkan oleh gurunya. Beliau orang Yaman Asli lulusan Universitas Madinah di bidang alquran dan dia juga dapat sanad dari masjid Nabawi."
"Program dari Ma’had Tahfizd ini, visi kami adalah mencetak generasi yang shaleh, kemudian mereka menghafal Al-Quran kemudian mendapatkan sanad apabila mereka berhaq mendapatkan sanad. kemudian misi kami adalah:
1). Mendatangakn Syaikh Sallam dari Yaman."
2). Guru yang mengampu di bidang tahfidzul Quran ini adalah guru yang hafal 30 juz.
3). Anak-anak kami wajibkan menghafalkan 1 muka setengah, 1 halaman setengah minimal, dalam satu bulan mereka paling sedikit menghafal 2 juz. Dan program ini hanya 2 tahun. Yaitu 1 tahun 6 bulan mewajibkan mereka menyelesaikan hafalannya, itu realisasinya, sebelum mereka menghafal 6 bulan pertama mereka tahsin dengan syaikh, kemudian mereka menghafal selama 1 tahun. 6 bulan pertama mereka Tahsin Quran dulu, kemudian setelah layak untuk menghafal, lalu mereka menghafal 1 tahun 6 bulan, jadi 2 tahun. Namun dalam hal ini jikalau mereka menghafal atau bacaan mereka lebih bagus dalam 1 bulan atau 2 bulan, jadi Syaikh akan membolehkan mereka menghafal alquran, jadi kita membuat tahapannya membangun dari dasar, yaitu 6 bulan tahsin dulu. Paling sedikit mereka menghafal 2 juz.
4). kita tidak membolehkan anak-anak lanjut hafalan ke juz berikutnya kecuali setelah Mutqin yang sebelumya mereka hafal, mereka diuji dulu juz sebelumnya, jadi misalnya contoh mereka menghafal juz 1, jadi kita wajibkan mereka tahu laman-halaman atasnya, contoh pertama alif lam mim, kemudian innalladzina kafaru kemudian halaman ketiga matsaluhum halaman ke empat wa basysyiri , halaman ke lima idz qaala rabbuka, dan halaman seterusnya kita wajibkan kemudian mereka kita tes ayat, misalnya kita baca ayat misalnya kita baca di juz satu lalu mereka disuruh melanjutnya, contoh ya ya bani israilazkru nikmatial lati an'amta alaikum yang ketiga, di juz satu itu ada tiga itu, yang ketiga, posisinya dimana di kanan atau di kiri, di kanan kata mereka, apa awal atas halamannya kita akan uji sperti itu, Jadi mereka tidak boleh lanjut ke juz berikutnya kecuali mereka telah diuji juz yang baru mereka hafal kemudian dinyatakan lulus oleh syaikh, atau dinyatakan lulus oleh guru tahfizd yang ada kemudian baru boleh mereka melanjutkan ke juz dua. Di juz dua juga sepert itu, tidak boleh melanjutkan ke juz tiga kecuali setelah diiuji juz duanya, kemudian disamping itu setiap per lima juz ada ujian kembali per lima juz kemudian ada ujian kembali per sepuluh juz kemudian ada ujian kembali per lima belas per dua puluh per dua lima per tiga puluh sehingga nantinya mereka tidak kewalahan untuk muraja'ah.
"Yang diterima di program Tahfizd ini adalah yang pertama adalah kita menerima laki-laki saja, ini adalah pondok khusus untuk laki-laki. Dan nanti kedepannya mungkin kita akan menerima untuk wanita tapi sekarang masih untuk yang laki-laki saja. kemudian syarat kedua umurnya 13 tahun minimal, maksimalnya bebas keatas dan dibatasi belum menikah. Mereka diharuskan menginap, jadi mereka harus diasramakan. Jadi untuk yang telah menikah kita tidak masukkan di dalam program ini. Jadi dalam program menghafal Alquran dua tahun ini, mereka kan mesti fokus menghafal alquran, kalau sudah menikah, jadinya mereka tidak akan fokus menjaga keluarga mereka. Jadi usia maksimalnya adalah sebelum menikah, usia minimalnya adalah 13 tahun, jadi mereka tamat SD mereka bisa masuk, atau tamat SMP, mereka boleh juga atau tamat SMA mereka bisa masuk kepada program ini."
"Ma'had ini tidak memiliki ijazah atau dalam artian tidak ikut dalam program Salafiyah Ula, Salafiyah Tsaniyah atau paket, akan tetapi ini hanya fokus ke penghafalan alquran, jadi kalau tamat SD, mereka coba menghafal alquran 2 tahun harus sampai selesai, dan Mutqin, dapat ijazah kemudian kalau seandainya mereka ingin mengambil ijazah SMP, atau sederajat berarti dia harus mengikuti program paket sendiri, tetapi kita tidak melakukan itu. Dari pihak pondok hanya memberikan fasilitas di dalam tahfidzul quran. Menghafal Alquran, mereka selesai dalam dua tahun dengan bacaan yang baik dan langsung dibimbing oleh syekh di bidangnya yang memiliki qira'ah 'Asyrah, dan mereka, apabila syekh mengizinkan mereka akan mendapatkan akan membaca qira'ah membaca riwayah dan mendapatkan sanad. Jadi apabila mereka bacaannya telah bagus, kemudian mereka Mutqin 30 juz kemudian mereka akan diberikan kesempatan mengambil sanad."
"Dia akan mendapatkan Sanad nanti setelah Mutqin 30 juz kemudian ia membacakan kepada Syaikhnya insyaallah 1 hari 5 juz cukup. Tidak perlu menunggu satu tahun lagi mendapatkan sanadnya. Jadi bagi santri-santri yang ingin mengetahui akan hal ini, maka silahkan datang ke pondok kami untuk lebih mengetahui. Kalau ingin lebih tahu maka harus lebih mengikuti program kita ini."
"Untuk kegiatan harian adik-adik kita wajibkan bangun di jam 4 subuh, biasakan bangun sebelum subuh kemudian shalat subuh, kemudian habis subuh sampai syuruq mereka di masjid untuk muraja'ah hafalan mereka atau mereka setoran hafalan mereka kepada Syaik Sallam, kemudian mereka makan sarapan kemudian mereka mandi, kemudian jam setengah delapan mereka sudah kembali ke halaqah Al-Quran, kemudian mereka menghafal Al-Quran sampai dengan jam setengah sepuluh, mereka istirahat dulu sampai jam 10 kemudian dari jam 10 sampai jam 11 mereka kembali muraja'ah hafalan mereka, dari jam 11 sampai Zuhur adalah satu jam setengah, mereka kita minta untuk belajar agama, Jadi tidak tertinggal juga Fiqihnya secara umum kemudian 'Aqidahnya dan bahasa Arabnya. Kemudian setelah Zuhur mereka makan siang, setelah makan siang mereka melanjutkan dengan istirahat sampai 'Ashar, kemudian mereka muraja'ah kembali dan kemungkinan bisa setoran dengan Syaikhnya kemudian sampai dengan satu jam setelah 'Ashar, kemudian olahraga menfreskan otak mereka sehingga nantinya untuk shalat magrib mereka kembali fresh muraja'ah Alquran, sebelum magrib mereka olahraga dan mandi kemudian shalat kemudian tahfizd lagi kemudian habis 'Isya mereka mensetorkan bacaan Mutun, yaitu teks keilmuan yang simpel yang mereka hafal, disitu mereka menghafal teks yang singkat tetapi memiliki makna yang dalam mempelajari 'ilmu Tajwid. Kemudian dilanjutkan dengan istirahat sampai jam 4 subuh. Yang kami sebutkan tadi, kadang mereka dituntut untuk Tahsin oleh Syaikh, kadang mereka dituntut muraja'ah bersama teman, tergantung keinginan Syaikh, bisa juga diperintahkan untuk muraja'ah pelajaran yang telah lalu."
Target santri yang diterima hanyalah 24 orang, namun sekarang dicukupkan saja 15 orang. Calon santri harus mengisi formulir online, melengkapi berbagai berkas yang disediakan, kemudian membayar sebanyak 300 ribu, ini adalah biaya karantina, ini adalah syarat mereka mendaftar, mereka dikarantina selama 3 hari, ini adalah bagian dari proses penerimaan, model tesnya adalah , selama 3 hari mereka diwajibkan menghafalkan 9 halaman, jadi selama 1 hari ini adalah 3 halaman. jadi kalau mereka bisa menghafal 9 halaman jadi mereka bisa masuk langsung. kemudian mereka bisa menghafal 6 halaman jadi mereka bisa ditarik ulur, tapi kalau mereka hanya bisa menghafal dibawah itu, harus kita pertimbangkan. tidak harus jenius, namun orang yang serius, jadi mahad kita bukan menerima orang yang tidak diterima di tempat lain, namun ia seorang yang cerdas."
"Dalam pembiayaan, kami mengharapkan program ini gratis, namun ini karena keterbatasan Muhsinin, jadi biayanya kami bebankan kepada peserta, biaya itu akan kembali kepada mereka sendiri, bukan kepada yayasan, bukan kepada bangunan. biayanya 300 ribu Rupiah untuk formulir, kemudian uang pangkal 4 juta rupiah dan SPP 800 ribu, dan ini bisa dimusyawarahkan dan kita carikan mushsinan."
"Apabila ada anak yang tidak mencapai target selama 1 bulan, minimal mereka menghafal 2 juz, maka kami akan memberi mereka SP1, apabila selama 2 bulan berturut-turut seperti itu maka akan keluar Sp2 kami panggil orang tuanya, kalau setelah itu masih seperti itu maka mereka akan dikeluarkan."
"Ini adalah pemodelan seperti ini sistem dua tahun kami ambil dari Syaikh Abdul Karim di Jogjakarta, dua tahun fokus kepada Tahfizd pembenaran bacaan kemudian mendapatkan Sanad, dua tahun programnya, kemudian model seperti itu kami ambil dari pondok Wadi Mubarak yang ada di Mega Mendung Bogor, mereka mendaatangkan Syaikh, kami juga mendatangkan Syaikh juga dari Yaman yang ahli di Bidangnya. Mereka tidak akan diterima kecuali dengan syarat yang tadi."
"Pondok Tahfizd Al-Hidayah ini adalah anugrah bagi kita di Sumatera Barat, harapan kita adalah dicetaknya para penghafal-penghafal Alquran yang mempunyai sanad sampai kepada Rasulullah S.AW yang mempuni dan matang, dan bisa juga mengajarkan kepada yang lain, tentu harapan kita disini penerimaan murid ini berumur 13 tahun sampai sebelum menikah, kalau ada yang tamat SD, SMP, SMA, atau Aliyah ingin menghafal dalam 2 tahun, Mutqin dan matang dan memiliki sanad. Ulama-ulama terdahulu mereka sebelum mempelajari ilmu-ilmu yang lain, memereka mematangkan alquran ini dulu, setelah hafal alquran barulah mereka belajar ilmu Hadist, Fiqih dan lain-lain. Jadi menghafal Al-Quran ini adalah tahap bagi generasi muda kita untuk paham dengan agama mereka." papar Ustazd Ahmad Kamil, Lc panjang lebar di Surau TV* Fitra Yadi - HN
----------------------------------------------------------------
Kajian Sunnah Batusangkar - Link: https://kajiansunnahbatusangkar.blogspot.com/