Canduang - HN - Jum'at, 29 Juni 2012
Galanggang Alam Petani Organik (GAPO) II dengan tema " Mewujudkan Lingkungan yang sehat dalam rangka menciptakan sistem pangan sehat dan berdaulat serta membangun pikiran sehat" yang bertempat di Istana Rakyat Selaras Alam, Paniang-paniang, Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, 25-28 Juni lalu menghasilkan puluhan rekomendasi dan rencana aksi petani yang disimpulkan kepada 6 hal pokok saja.
1. Pemuliaan benih lokal, 2. Pengembangan Pertanian Organik melalui Sekolah-sekolah Lapang Padi tanam Sebatang/Sekolah Lapang Pertanian Organik Sayuran, 3. Penguatan Lembaga Keuangan dan Industri Nagari. 4. Penguatan Pusat Belajar Rakyat atau Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S), 5. Marketing/Pemasaran Hasil/Produk Pertanian Organik, 6. Sosialisasi Organik di Sekolah-Sekolah Formal.
Rekomendasi-rekomendasi itu dihasilkan dari diskusi ratusan peserta GAPO II selama 2 hari yang dilakukan dalam 5 kelompok workshop dengan membahas topik yang sama, yaitu tentang sistem produksi, distribusi dan pola konsumsi organik. Workshop 1 sampai 3 diikuti oleh para petani yang didominasi oleh kaum perempuan. Workshop 4 diikuti oleh komunitas petugas peduli pertanian organik. Dan workshop 5 diikuti oleh mahasiswa dan organisasi non pemerintah.
Rekomendasi dan rencana aksi itu disampaikan di depan Kepala Dinas Pertanian Sumbar Ir. Joni dan Bupati Agam Ir. H. Indra Chatri, M.Sp. Dt. Malako Nan Putiah pada acara penutupan GAPO II Kamis (28/06) lalu di Istana Rakyat Selaras Alam, Paniang-paniang, Nagari Lasi, Kecamatan Canduang.
Dalam sambutannya, Bupati Agam Indra Chatri menyampaikan dukungan yang penuh dan saran-saran terhadap gerakan Pertanian Organik ini.
"Dari sekian banyak rekomendasi yang disampaikan berganti-ganti tadi tidak satupun yang merekomendasikan untuk mendukung program Bupati Agam terhadap pengembangan Pertanian Organik ini" kata Indra Chatri yang diikuti derai tawa khasnya untuk memecah suasana sebelum memulai pidato. "Kita Sudah memulainya, tapi belum selesai" ungkap Indra Chatri.
"Dari sekian banyak rekomendasi yang dibacakan tadi, ada yang kurang. Tidak ada yang merekomendasikan untuk memerangi musuh Pertanian Organik, seperti produsen pupuk kimia" tambah Indra Chatri yang diiringi gelak tawa hadirin.
"Itu penting diperhatikan, supaya semangat kita tidak luntur. Apabila layar telah terkembang pantang surut mundur ke belakang, bila segan mendayung alamat akan karam kita serantauan" tambah Indra Chatri.
"Biasanya, pesan itu tidak dituruikkan, kalau pitaruh itu tidak diunyikan, sekarang saya ingin menuruik pasan dan mengunyikan pitaruh itu. Supaya apa yang telah direncakan tadi berhasil dikerjakan, maka saya akan mengikuti sejauh mana rekomendasi dan rencana aksi itu terlaksana, saya akan mengunyikannya". pungkas Indra Chatri.
Kepala Dinas Pertanian Sumbar Ir. Joni dalam sambutannya menyampaikan bahwa "jikalau bapak-ibu butuh anggaran, maka kami akan menfasilitasi, tentu saja anggarannya akan keluar pada tahun mendatang".
Fauzan, salah seorang pelaksana acara memaparkan bahwa "GAPO ini merupakan sebuah gelanggang diskusi, silaturrahmi dan berbagi pengalaman antara sesama Petani Organik di Sumbar yang diangkat secara swadaya oleh P4S, PPO dan LKMA. Pada GAPO II ini hadir utusan petani dari 10 kabupaten Kota dari Sumatera Barat. Diantaranya adalah petani dari Pesisir Selatan, Padang, Pariaman, Padang Pariaman, Agam, Pasaman, 50 Kota, Payakumbuh, Tanah Datar dan Solok".| Fitrayadi